Alhamdulillah, Sabtu tanggal 15 April 2017 acara KIS (Kajian Islam Spesial) sudah terlaksana di Audito. Kajian ini mengusung tema "Masa Mudamu Untuk Apa Kau Habiskan?", bersama pemateri Ust.Syahroni Mardani, Lc.
Resume Kajian
Masa Mudamu Untuk Apa Kau Habiskan ?
Siapakah yang membersamai Rasulullah dalam menyebarkan agama islam? PEMUDA. Siapakah yang menggerakkan reformasi 1998? PEMUDA. Siapakah yang mendorong agar proklamasi segera dilaksanakan? PEMUDA.
Anak muda adalah mereka yang penuh dengan semangat, jiwa energik, dan idealisme yang kuat. Anak muda itu setiap pergerakkannya mendatangkan barokah.
Jika mau belajar teladan pemuda, mari mengambil ibrah dari kisah ashabul kahf. Sebagaimana diabadikan dalam kesempurnaan wahyu-Nya, surah Al-Kahf ayat 13-14. Berikut secuil hikmah itu.
Pemuda yang teladan seyogyanya mereka yang hatinya penuh keimanan. Hari-harinya senantiasa dipenuhi kegiatan yang memancing petunjukNya.
Iman itu seperti musim, ada masa subur dan gersangnya, ada kala pasang juga surut. Ketika waktu anak-anak muda diisi dengan kebaikan, niscaya petunjuk akan Allah tambah dan tambah. Namun saat kemaksiatan menjadi teman mengitari waktu, sungguh menjauhlah petunjuk dan hidayah dzat yang satu. Maka, bagi jiwa-jiwa muda yang bergelora, ringankanlah kaki menuju majelis ilmu, datangilah lingkaran orang-orang soleh, bacalah Al-Quran dengan penuh kekhyusukan, berdirilah pada pertengahan malam, seringlah tengadahkan tangan, mengulum syukur ditiap gerak-gerak bibir.
Tatkala iman sudah menetap dalam hati setiap pemuda ashabul kahf. Setelah hampir 3 abad lebih 50 tahun mereka mendiami gua. Dengan kesatuan iman dan keteguhan hati, hati-hati yang bersimpuh dalam cinta padaNya. Menyatu karena keyakinan pada Ilahi rabbi. Jadilah mereka kuat. Jadilah mereka berani tampil melawan pemimpin dzalim.
Seperti Rasulullah dan para sahabat. Saat pemeluk islam semakin banyak dan kuat, barulah tampil di tengah kaum kafir demi menegakkan agama yang syamil. Maka anak muda, satukanlah diri kalian dalam barisan pemuda-pemuda beriman, yang senantiasa menyibukkan diri dalam kebaikan, yang saling terikat hatinya, saling mengingatkan dan mengasihi. Urusan dunia menjadi teman namun akhirat tetap yang diutamakan. Maka, jadilah kalian pejuang islam, seperti ashabul kahf masa kini. Usah berani tampil sendiri sekuat apapun diri. Karena kelemahan dalam kebersamaan itu lebih baik daripada kekuatan yang dipunyai sendiri.
Jangan pernah ragu tuk ekspresikan keislamanmu. Tampilkan akhlak qurani. Jadilah cerminan dari agama yang rahmatan lil alamin. Jangan terpecah karena perbedaan sepele. Tuhan kita satu, Rasul kita Muhammad, kitab suci tentu Al-quranul karim. Perbedaan adalah keniscayaan, maka jangan jadikan pemecah ukhuwah yang harusnya terjalin indah.
Jadilah pemuda yang mantap keilmuannya juga iman yang senantiasa menetap dalam hati. Jadilah seperti Amr bin Yasir. Keluarga yang mempertahankan akidah islam ditegah pemimpin dzhalim. Juga kisah nabi Yusuf a.s. yang lebih takut akan murka Allah dari pada wanita cantik nan berkedudukan tinggi.
Wahai anak muda. Peradaban ada dalam genggamanmu. Habiskan waktu untuk terus belajar dan belajar, taatilah ayah-bunda, bahagiakanlah mereka, jadikan kegiatanmu adalah rangkaian ibadah-ibadah terbaik. Menyejarahlah dengan karya-karya. Bersinarlah dengan teladan yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Haii anak muda, bergeraklah. Karena pergerakkan anak muda yang beriman senantiasa mendatangkan barokah.