Pentingkah Jam Malam?
- Naufal Muqsith (Kiriman Pembaca)
- May 21, 2017
- 3 min read

Sumber gambar: republika.com
“Assalamualaykum, nanti syuro dimana, pukul berapa?” Ana menanyakan pelaksanaan syuro divisi.
“Waalaykumussalam, insyaAllah di ruang sekretariat ba’da ashar.” Dengan yakin akh yan menjawab.
“Afwan akh, kalo syuro jangan melewati jam 7 malam.” Ana membalas pesan dengan tegas agar tak terjadi hal yang tak diinginkan.
“Oke, nanti sebelum azan maghrib syuro sudah selesai dan jika ada yang belum selesai dapat dilanjutkan hari kemudian atau melalui whatsapp.” Akh yan memberikan tanggapan atas ketegasan ana.
“Sip, tafadhol, Akh,” Ana mengakhiri pembicaraan.
Sebenarnya apa sih jam malam itu dan apa sih pentingnya?
Saat aku masih di lingkungan ROHIS SMA, pesan-pesan mengenai jam malam belum berkumandang. Lebih penting lagi, saat SMA memang belum dikenal istilah jam malam yang akhirnya terkenal di akhir kepengurusan saat itu.
Saat itu aku berpikir jika jam malam itu adalah waktu tidur atau mereka tidak ingin diganggu saat malam. Selebihnya aku berpikir mereka memang sibuk. Kemudian aku melakukan penelitian dengan bertanya dan menelusuri dunia maya, akhirnya ditemukan bahwa jam malam adalah waktu yang digunakan untuk menjaga dan berjaga. Khusus yang dibahas yaitu keterkaitan antara interaksi ikhwan - akhwat dan jam malam yang diberlakukan hampir di setiap forum islami.
Kader-kader dakwah kampus dan sekolah perlu mengetahui jam malam. Namun, jam malam sering terabaikan oleh mereka yang sudah paham mengenai jam malam ataupun yang belum tersampaikan edukasinya. Mereka belum paham sebenarnya. Akan tetapi, alangkah sebaiknya ada edukasi yang baik dari murobbi(ah) dan atau masul yang memimpin mereka dalam organisasi dakwah. Sepatutnya interaksi antara ikhwan dan akhwat harus terjaga agar tetap menjaga kebaikan dalam organisasi dakwah tersebut.
Banyak sekali alasan jam malam harus tetap dijaga dan dilestarikan, beberapa alasan tersebut antara lain: Pertama, komunikasi yang terlalu lama antara ikhwan dan akhwat akan berakibat buruk pada diri ikhwan dan akhwat tersebut. Terlebih lagi komunikasi yang tidak penting. Kader lain pun akan terkena dampak negatif akibat hal tersebut. Hal semacam ini dapat menimbulkan “virus merah jambu”. Padahal fitrahnya wanita jika selalu diperhatikan akan menjadi jatuh hati kepada yang memberi perhatian. Bukan hanya wanita saja, kemungkinan jika pria terus menerus memberikan perhatian dengan komunikasi yang tidak penting akan jatuh hati lama kelamaan.
Kedua, setiap orang memiliki waktu aktif atau waktu - waktu yang harus ia kerjakan secara baik dan hal itu akan menjadi fokus mereka. Waktu yang terlalu lama berkomunikasi antara ikhwan dan akhwat akan berakibat buruk pada terlalainya waktu, tugas, dan pekerjaan penting yang seharusnya dapat dikerjakan tepat waktu. Hal tersebut dapat mengurangi keefisienan dan keefektifan waktu dan kerja.
Ketiga, Lembaga Dakwah Kampus (LDK) saat ini menerapkan aturan jam malam mulai pukul 21.00 WIB hingga 06.00 WIB. Sedangkan saat SMA mulai pukul 22.00 WIB hingga waktu subuh lebih walaupun aturan tersebut tak dijadikan kebijakan yang tetap. Terkait dengan hal itu, ada waktu- waktu yang akan orang-orang manfaatkan untuk mengerjakan tugas, bekerja, atau tidur malam. Jam malam yang optimal memang harus diberlakukan mengingat hal-hal di atas.
Keempat, syuro melebihi sore hari atau antara waktu maghrib dan isya. Sebenarnya hal tersebut dapat membahayakan bagi akhwat. Mereka harus kembali ke kediamannya malam hari dan tidak ada penjagaan dari mahromnya. Terlebih lagi larut malam dapat mendatangkan bahaya yang cukup besar karena kejahatan kemungkinan akan beraksi. Keamanan akhwat sulit terjaga jika sendiri dan tanpa didampingi mahrom. Ikhwan saja kelihatannya sangat berani pada larut malam, akan tetapi dapat takut akan bahaya apalagi akhwat yang kemungkinan besar menjadi objek kejahatan.
Namun, hal di atas kadang kala memiliki toleransi. Contohnya, Seminar Qur’an akan dilaksanakan esok hari dan kegiatan tersebut butuh persiapan yang matang, sedangkan ada hal-hal yang harus disiapkan meskipun saat itu sudah malam hari. Toleransi seperti contoh di atas hanya akan terjadi jika waktu-waktu tersebut terdesak dan sangat butuh untuk diselesaikan.
Jam malam memang penting dan aset berharga yang harus dijaga oleh seluruh kader dakwah, khususnya dalam forum islami kampus dan sekolah. Ikhwan dan akhwat harus memiliki penguasaan atau memiliki pemahaman mengenai pentingnya jam malam. Mungkin jika tidak terdesak dan tidak ada kepentingan yang bermakna akan menimbulkan mudharat bagi kedua belah pihak. Satu sisi mereka akan mengganggu, sisi lain mereka akan merasa terganggu.