top of page

Tentang Muslimah dan Drama Korea


sumber: Hancinema.com


Siapa sih yang tidak tahu drama korea?


Drama korea banyak digemari karena alur cerita dan pemainnya yang menarik. Sebut saja Goblin, salah satu drama yang sangat booming saat ini. Jalan ceritanya yang ‘agak aneh’ telah mendapat tempat tersendiri di hati penonton. Euforianya pun masih terasa hingga kini, bahkan sampai memunculkan trend edit foto pedang menembus tubuh.


Lalu, apa hubungannya dengan muslimah?


Kaum wanita, dalam rentang remaja hingga dewasa adalah konsumen terbesar drama korea, tak terkecuali para muslimah. Mungkin bagi sebagian orang, tidak ada yang salah dengan menonton drama korea. Akan tetapi, fenomena yang terjadi saat ini adalah kecintaan yang berlebihan terhadap drama korea, hingga melupakan apa yang menjadi kewajiban maupun prioritasnya. Misalnya, kita merelakan waktu belajar untuk begadang sampai pagi demi menyelesaikan belasan episodenya, atau menunda-nunda waktu shalat dan tidak mengaji karena lebih penasaran pada cerita selanjutnya. Lebih akutnya, kita mungkin juga meniru apa yang ada di dalam drama korea tersebut tanpa menyaring baik buruknya terlebih dahulu, seperti cara berpakaian yang tidak sesuai syariat agama dan makan makanan ala korea tanpa mempertimbangkan halal atau haramnya. Drama korea pun kebanyakan mengajarkan percintaan yang tidak diperbolehkan dalam islam, dimana di dalamnya terdapat adegan-adegan yang seharusnya tidak perlu kita lihat. Alih-alih menambah amal, yang kita tuai hanyalah dosa.


Dalam surat Al-A’raf: 31 Allah SWT berfirman yang artinya, “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus

pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan" Nah, dari ayat tersebut kita bisa simpulkan bahwa menyukai sesuatu dengan berlebihan adalah tidak baik dan Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan. Demikian pula dengan drama korea yang dikonsumsi secara berlebihan, mengingat dampak negatif yang diberikan lebih besar daripada manfaatnya .


Kebiasaan menonton drama korea yang melebihi batas wajar tentu tidak bisa hilang begitu saja, tetapi dapat dikurangi secara perlahan. Niat dan kesadaran diri menjadi faktor penting yang perlu ditanamkan. Kita dapat mencari kesibukan lain untuk sejenak melupakan drama korea dan selalu ingat bahwa segala sesuatu diatur dalam agama islam. Jadi, kita harus berpedoman pada aturan-aturan tersebut ketika berbuat atau menentukan baik buruknya suatu hal agar senantiasa menjadi muslimah yang dicintai Allah.


bottom of page